Catatan Akhir Tahun 2019, Dinkes Kota Bekasi : Tidak Ada Kasus Kesehatan Luar Biasa
BEKASI – Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat tidak adanya kasus kesehatan yang signifikan sepanjang tahun 2019. Meski banyak pengaduan yang masuk, namun hal tersebut tidak menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Tahun 2019 ada beberapa kasus kesehatan di Kota Bekasi, tetapi itu tidak signifikan seperti DBD, lalu gizi yang terus kita lakukan intervensi agar tidak terjadinya peningkatan stunting pada balita,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati, di DPRD Kota Bekasi, Senin (30/12/2019).
Menurutnya, upaya dalam pencegahan kasus kesehatan di Kota Bekasi sudah dilakukan pihak Dinas Kesehatan. Akan tetapi hal tersebut dapat berbalik, jika tidak di pengaruhi dari budaya sehat yang dilakukan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Di penghujung tahun 2019 ini, Tanti berpesan agar masyarakat memperhatikan kondisi lingkungannya, terutama tidak lagi melakukan buang air besar di kali.
“Perilaku hidup bersih dan sehat ini akan membantu menurunkan angka kesehatan, dan itu patut disadari oleh masayarakat. Kasus kesehatan yang paling sering terjadi itu ada di lingkungan, itu paling tinggi. Oleh sebab itu, jangan lagi membuang air besar sembarangan, sampah, asupan gizi pun harus menjadi perhatian agar terhindar dari gizi buruk. Itu hal-hal standar yang harus menjadi perhatian oleh masyarakat,” jelasnya.
Tanti mengakui, dari 56 Kelurahan di Kota Bekasi, masih ada sejumlah wilayah yang belum melakukan Open Defecation Free (ODF). Tentunya ini masih menjadi pekerjaan rumah yang diagendakan Dinas Kesehatan.
“Dari target 6, Alhamdulillah ada peningkatan menjadi 10, itu juga dibantu dari Provinsi. Dari 56 Kelurahan ini, tidak semuanya melakukan buang air besar sembarangan. Akan tetapi, kita berharap ini bisa menjadi keseluruhan,” tutupnya.